Suatu ketika,
hari senin tepatnya seusai dilaksanakannya UTS aku bersama beberapa teman-teman
sekelasku pergi ke rumah teman kami dan ke mercusuar. Kebetulan sekali hari itu
kami pulang pagi sehingga setidaknya kami bisa merefresh otak setelah ujian.
Kami pergi sekitar jam 9 pagi dengan tempat tujuan awal ke MERCUSUAR. setelah
beberapa waktu, kami pun sampai di sana dengan penuh tawa, banyak sekali
hal-hal yang mengundang tawa dari kelakuan kami.
Disana kami
bertemu dengan salah satu petugas kebersihan yang ada di sekolah. Meski di
tegur kami tidak di hukum atau di laporkan karena kami tidak melanggar
peraturan. ‘’ eh, kita mau naik ke mercusuarnya gak sih?’’ ucap salah satu
temanku, ‘‘iyyalah, tapi harus sampai puncak’’ salah satu dari mereka menyaut.
Selama menaiki mercusuar tak lupa di
setiap tangga kami foto bersama, selfie pun juga di lakukan. Apalagi pas sudah
sampai puncak, kami berteriak menghilangkan beban yang ada di benak kami
masing-masing. Berfoto merupakan hal yang tidak mungkin di lupakan. Maklumlah
zaman sekarang sudah lumrah seperti itu.
Beberapa saat
kemudian, setelah kami sudah merasa capek dan sudah puas berfoto, kami
melanjutkan perjalanan ke rumah salah sato teman kami yang tidak jauh dari
mercusuar tersebut. Teriknya matahari di tengah perjalanan terkaang membuat
kami mengeluh, namun karena kebersamaan teriknya matahari kami lalaui hingga
sampai ke tempat tujuan. Di sana kami disuguhi berbagai makanan namun dengan
sedikit waktu makanan tersebut sudah habis di tempatnya. Maklum kami semua
capek dan kehausan.
Se usai
shalat dhuhur berjamaah, kami di ajak untuk pergi ke laut,, bisa di bilan sih
pantai. Tapi anggap ajah setengah laut dan pantai. Matahari semakin terik,
apalagi tidak terdapat satu pohonpun yang dapat di gunakan untuk berteduh.
Dengan terpaksa kami berjalan menuju tempat tersebut melawan teriknya matahari
sambih bercanda dan ketawa bersama. Alhasil kami pun sampai ke tempat dengan
muka senang, karena tempatnya tidak mengecewakan. Seperti biasa, berfoto adalah
hal yang sepertinya wajib di lakukan untuk mengabadikan semuanya. Di tengah
asiknya kami berfoto-foto sambil berbincang bincang di tengah teriknya
matahari, tiba-tiba hujan mengguyur kami perlahan-lahan sampai akhirnya kami
lari sambil ketawa bahagia sambil mencari tempat yang teduh.
Setelah
beberapa kali berteduh di gubuk-gubuk kecil, akhirnya kami sampai ke rumah
temanku kembali. Namun hujan tak berhenti juga hingga kami semua harus menunda
untuk perjalanan pulang hingga hujannya reda. Baju kami sungguh tak nyaman di
pakai karena basah dan sebelumnya sangat panas sekali. Capek, lelah, dan
sebagainya kami rasakan. Namun tetap saja kami bisa tertawa bersama karena
semua itu kami lakukan bersama. Teman memang bisa menjadi musuh, tapi teman
juga yang bisa menjadikan kesulitan menjadi kebahagiaan. Pengalaman bukan hanya
guru terbaik, tapi pengalaman yang mengesankan tak mampu untuk dilupakan.
0 komentar:
Posting Komentar