Recent Coment

Berlangganan

Diberdayakan oleh Blogger.

Affiliates

RSS

ASTA TINGGI


Keberadaan dari situs makam Islam Asta Tinggi, sudah tidak asing lagi.Ya, peninggalan sejarah yang menjadi sepenggal bukti dan cikal bakal para penguasa, yang terletak di Desa Kebonagung, Kecamatan Kota Sumenep, tersebut sudah menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan, baik itu untuk sekedar wisata religi atau belajar sejarah kekeuasaan para raja-raja Pulau Madura.
Asta Tinggi yang terletak dari arah barat daya kawasan kota Sumenep, sesuai dengan namanya yakni Asta yang berarti Makam dan Tinggi yang berarti terletak di tempat tertinggi. Dalam arti bebas bermakna, sebuah komplek makam yang terletak di puncak bukit paling tinggi.Yang lebih menarik, keseluruhan orang yang dimakamkan di Asta Tinggi, merupakan para raja, baik itu yang memerintah Pulau Madura atau Sumenep. Tidak hanya terbatas pada kalangan raja, keluarga raja dan para prajurit yang punya ikatan darah dengan raja, juga dimakamkan di komplek tersebut.
keberadaan situs yang berdiri sekitar abad ke-16 Masehi tersebut, secara geografis terletak di areal perbukitan, terjal, dan penuh dengan bebatuan. Namun, masih ada beberapa keajaiban yakni adanya banyak pepohonan yang tumbuh rindang dan memberikan rasa sejuk, khususnya bagi para peziarah.
Bila dipandang dari jarak jauh, kemegahan dari Asta Tinggi mirip sekali dengan keraton. Dari sisi arsitektur dan hiasan yang ada, menjadi perlambang akan kejayaan kerajaan Sumenep tempo dulu.Beberapa bagian bangunan yang masih ada, seperti pintu masuk yang ada di bagian tengah, memilik arsitektur kuat dan hampir sama dengan komplek makam yang ada di Pulau Jawa. Baik itu dari bentuk cungkup, punden dan ukiran yang ada di sekitar pintu masuk.
Belum termasuk komplek utama yang berisi makam para raja Sumenep, dari kejauhan nampak seperti masjid mewah dengan kubah yang dicat warna hijau. Arsitektur bangunan, sangat kental dengan nuansa Islam, termasuk juga mayoritas batu nisan yang dipakai.
Asta Tinggi bukan hanya simbol kejayaan dari penguasa Sumenep terdahulu, tetapi juga sebuah komplek yang punya cita rasa seni arsitektur yang tak ternilai.Secara garis besar, komplek Makam Asta Tinggi sendiri dibagi atas dua bagian, yakni sisi barat dan timur, yang di dalamnya mempunyai beberapa perbadaan corak dan karekter yang cukup menonjol.
Untuk komplek makam sisi barat, lebih memiliki pola bangunan khas Jawa Mataram dan memiliki sebanyak tiga kubah. Di masing-masing kubah tersebut, terdapat beberapa raja yang dimakamkan, seperti Raden Ayu Mas Ireng, Pengeran Jimat dan Bendara Saud.
Sementara untuk komplek makam sisi timur, lebih memiliki pola bangunan perpaduan antara Arab, Cina, Eropa dan Jawa. Selain itu, juga lebih terbuka dan tidak ada cungkup, hanya ada beberapa makam yang lebih ditinggikan, untuk menandai kalau yang dimakamkan adalah raja. Adapun yang dimakamkan di sisi timur, antara lain Panembahan Sumolo dan Sultan Abdurrahman.

Keberadaan komplek Makam Asta Tinggi sendiri, tidak hanya menjadi sebuah pelajaran dan bagian sejarah yang sangat berharga. Di sisi lain, juga menjadi lahan untuk mencari nafkah bagi warga sekitar. Banyak warga yang mendirikan warung, serta berjualan keliling untuk melayani pengunjung.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar